Halaman

Rabu, 30 Desember 2009

They gone too fast....

Mesengger menyala.... pacar di seberang lautan memberikan kabar tentang sebuah kehilang dari RSCM di Salemba yang hanya beberapa kilometer dari kamar kontrakan kecil saya di kuningan. "Gus Dur meninggal..."

ah... laki-laki itu, lelaki dengan humor yang tak pernah habis, lelaki yang berjalan-jalan dengan celana pendek dan membuka pintu istana untuk masyarakat umum, lelaki yang memangkas habis diskriminasi terhadap kaum tionghoa dan membuka sumbat demokrasi lewat keleluasan pers yang dicetuskannya.

Aku pernah sangat membenci kecintaan para pengagum fanatik nya, pasukan berani mati yang sempat menghantui ibukota, kebijakan inskonstitusionalnya lewat dekrit aneh itu, tapi terlepas dari itu.... beliau adalah manusia besar dengan karakter yang luar biasa, seorang temannya yang kebetulan atasan saya menceritakan kecintaannya pada musik, dan pemikiran beliau tentang pluralisme,... iya... pluralisme... momok bagi para fundamentalis konservatif yang pernah merajai bangsa ini.

dia tokoh besar... dan layaklah saya mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya untuk semua yang dilakukannya, untuk semua yang saya alami sekarang berkat dia dan orang-orang yang mendukung atau memiliki pemikiran yang sama mengenai pluralisme... walau mengibarkan bendera setengah tiang selama 7 hari masih terlalu berlebihan bagi saya.

ah... ketika besok pagi tiba di kantor dan menghubungkan komputer dengan jaringan internet... feed reader saya dipenuhi berita tentang wafatnya Frans Seda... ekonom besar, Saya ingat saat masih aktif di kampus, namanya begitu saya kenal lewat tulisan dan analisanya terutama tentang kelangkaan... bagi saya yang seorang seismologist, tentu tidak terlalu paham dengan analisa ekonomi yang luar biasa ribetnya itu.... saya lebih mengerti meng-estimasi kerusakan akibat gempa dari pada menganalisa penyebab kelangkaan bensin dari pasaran. tapi beliau, seorang Mr. Frans... menulis analisa dengan tajam, cermat, dapat dimengerti oleh saya yang bebal ekonomi ini.

Mr. frans... orang yang ikut bertanggung jawab terhadap jatuhnya kekuasaan presiden pertama RI, lelaki tangguh yang ada di samping Soeharto hingga mampu menggulingkan Soekarno sang putra Fajar yang keras seperti tebing-tebing Karang itu.

tokoh yang sama alotnya dengan gusdur memperjuangkan pluralisme... saya ingat kata-kata Mr. Frans yang saya baca dari sebuah media saat ia menyambangi tokoh kontroversial abu bakar baasyir : "Saya ingin menyambung pertemanan historis antara tokoh Islam dan Non Islam. Saya kenal baik dengan Mohammad Natsir, Kasman Singodimejo, Safruddin Prawiranegara, dan sekarang saya ingin meneruskan hubungan baik itu dengan pimpinan Majelis Mujahidin, Pak Ba’asyir,”

dan sebuah tulisannya yang mungkin akan sangat relevan dengan kondisi para pemimpin kita sekarang :
"Dalam menghadapi tantangan-tantangan dari dalam dan luar negeri ini, akan diperlukan tindakan-tindakan yang tidak popular demi kepentingan bangsa dan negara, yang berkelanjutan (bukan yang sesaat). Dan seorang politikus yang mengutamakan popularitas politik, tidak dapat diandalkan dalam hal ini. Karena itulah diperlukan presiden/pimpinan bangsa dan negara yang berkepribadian politik, yang tangguh, mantap dan prinsipil, bukan yang mengejar popularitas politik belaka."


beliau... yang mengajarkan perdamaian lewat teladan perbuatan, bukan pidato di mimbar-mimbar bergengsi, yang memiliki karakter politik, tidak mengejar popularitas politik semata!

beliau, politikus- tokoh kristen-ekonom besar- tokoh sejarah - yang ikut menanggung pahala dan dosa "orde baru" di mana ia ikut menciptakan dan menghancurkannya--

selamat jalan Franciscus Xaverius Seda

Sabtu, 19 Desember 2009

Senja

dan yang paling kunikmati adalah hujan, bau tanah yang basah, dan senja... sekarang aku punya semuanya... tapi tidak ada kamu di sini, lantas ini buat apa? rasanya gunung juga tidak akan terlalu banyak menghibur. cepat pulang...

-sepenggal doa saat ujian membuat hampir lupa telah bertambah usia, selamat datang 25-

Kamis, 10 Desember 2009

ujian

tuk tuk tuk....
berat membuka pintu, itu yang mengetuk rasa kantuk
bukankah tuhan tidak pernah tidur?
iya...
hanya saja sangat jarang yang sampai dipintunya
sekalipun undangan bertebaran di media massa

Senin, 07 Desember 2009

tentang barisan bintang

rindu juga seperti barisan bintang di hamparan malam
datang dengan siklus yang terus
bisik angin, desir nadi, bahasa dewa-dewi,
malam ini orion di sisi lain, tak terlihat begitu saja
malam ini kamu di sisi lain, sama sekali tak tersentuh olehku

Kamis, 03 Desember 2009

tetirah

ah... betapa sempurna
malam kelam dengan biasa-biasa saja
tidak ada kejadian dramatis
membiarkan tv menyala, mematikan pendingin ruangan, dan tertidur setelah lelah bekerja

sudah lama tidak merasa setenang ini
ada kedamaian setelah selesai segala caci maki ^^

mulai hari ini aku berhenti mengutuk... dan kembali mengambil hikmah
di sinilah aku sekarang, dalam kesendirian dan keterasingan yang nikmat...

Selasa, 01 Desember 2009

tidak ada...

aku ingat suatu saat menuliskan tentang resistansi.... suatu saat... saya, kamu, dia mungkin akan menjadi kebal dari rasa ngilu dan perih setiap melihat pengemis tua di tikungan perbanas, atau anak jalanan yang menyembunyikan kepalanya seraya menghisap aibon di di bawah leher bajunya.

resistensi ini mungkin belum sampai ke sana, ini suatu ketika di sore kemaren, saat guru tua itu masuk, bercerita tentang kemegahannya, tentang betapa dermawannya dia mempersiapkan kami sebagai generasi yang kelak menggantikan keagungan itu.

biasanya, sebenci apapun aku pada seseorang, aku tetap bisa menerima saran, atau kebaikan yang terselip dalam susunan katanya, sekalipun bau kesombongan merebak jauh lebih hebat dari keindahan yang menjadi sumir, absurd. tidak kali ini, sekalipun aku tau ada pesan moral yang indah dibalik mahacerita itu aku tidak mampu lagi menangkapnya, lebih parah, aku tidak mau lagi menangkapnya.

dan betapa muaknya aku melihat orang-orang yang ketakutan akan keberadaan seorang joker di antara mereka. betapa gampangnya mengatakan kami menjaga nilai-nilai, bah... mungkin lebih baik seandainya aku tidak tau bagaimana sebenarnya mereka bekerja. bagaimana aku tau betapa menara gading itu dibangun tidak kokoh, berdiri di atas dasar2 yang salah namun kau terlajur tidak bisa merubah, karena kau bukan seseorang yang pegang setir di situ.

aku di didik oleh prof. Sri dan Dr. Gede, dua orang yang aku kagumi dari sisi yang berbeda tentu saja, namun ada satu hal yang sama yang mereka ajarkan padaku.... : jangan berbohong tentang keilmuanmu. jika kau merasa masih payah, bilang ini effort terbaikmu dan jika kau belum tau, maka cari tau... jangan sok tau.

tapi tidak hari ini, aku sudah tidak muak lagi... aku menjadi "terbiasa", salahkah???

seorang tim sukses dari kandidat yang bertarung menghubungiku ngobrol kita bos begitu ajakan nya.

aku tidak kenal siapa calon yang diusungnya, tapi aku tidak peduli.... ini lagi-lagi tentang resistensi itu, aku mulai terbiasa menarik keuntungan dari hal-hal yang tidak sesuai dengan suara degup di belakang tulang-tulang rusuk situ.

betapa sudah sebegitu imun kah aku dari suara hati??? I asked if it feasible to (re)change ??

aku melihat perempuan tua "pengemis" yang biasa ditikungan situ, buang air di muka umum tanpa peduli pandangan orang-orang disekelilingnya lagi..... sudah seperti itukah aku?? ah... rasanya sama seperti itu saja tidak jauh berbeda..... ya sudah... ini aku hari ini, semoga besok menjadi lebih baik.... ini doaku tuhan, menjelang soremu yang terberkahi... itu sudah!

Selasa, 24 November 2009

Senang....

melihat kembali wajah mu....
ah... bahagia,...
berpisah sepuluh tahun di masa lalu, tentu ini sebuah keajaiban... dan aku mensyukurinya sepenuh hati

berterimakasih kepada dunia dan teknologinya,...
ini dari aku, terimakasih!

Rabu, 18 November 2009

Senin, 16 November 2009

terawang

atas bayang-bayang terang yang secuil rasa di tengah padang
pikuk pedagang hilang seiring jalan hari menuju malam
oase itu sepi
kepak burung-burung malam saja yang pulang
kami tidak berdaya di gurun Mu seperti kami sesat di hutanMu
tetirah aku di pangkuanMu...
agar selalu kami yang berdosa dalam peluk dan maafMu
tentu engkau mampu melipat setengah bumi agar selalu hati kami bertemu,
itu saja... Sudah!

Minggu, 15 November 2009

hari ke dua....

ini hari kedua,
ah... sungguh kosong di sini, semoga dia di sana tidak merasa sesepi ini.
sendiri, menghabiskan waktu seharian menulis paper, selalu menyalakan status available... siapa tau dia di sana tiba-tiba bisa menghubungiku entah dengan cara yang bagaimana. bingung harus bicara dengan siapa dikosan yang sepi seperti rumah hantu, sedang pedagang-pedagang sekitar kosan adalah pedagang jakarta yang tidak seramah pedagang bandung.

bayang2 kecurigan mendekat, yakinkah kamu dia tidak melakukan hal yang tidak kamu suka di sana? yakin kah kamu dia tidak akan menyembunyikan satu kisahpun dari mu,... bisikan yang sampai

aku ingat seorang sahabat menanyakan keyakinan, dia yang bertanya sangat bangga akan ketidak yakinan nya, aku hanya menjawab sungguh itu bukan urusannya, dan dia mengerti tidak mungkin lagi mempertanyakan seberapa besar keyakinanku, sejujurnya... detik ini aku tidak tau hingga di mana keyakinanku sampai.

yang aku tau aku gila, aku mabuk, aku di ectasy yang belum pernah aku reguk,... ini cinta ku terserah bagaimana kau mengartikannya,ini cintaku, terserah bagaimana kau membalasnya,...

LDR is a hard thing... kata cinta laura di salah satu program infotaiment tadi sore....

untuk pertama kali, aku sepakat dengan dia!

Senin, 02 November 2009

Puisi Negeri Para Bedebah

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

By Adhie Massardi



aku tersenyum saat berita sore kemaren menampilkan pembacaan puisi ini dalam sebuah demonstrasi di bundaran HI, aih... kasus ini sungguh aneh, dua lembaga bertempur habis-habisan, salah dan benar begitu absurd menurut saya yang tidak tahu apa-apa, Anyway, pihak manapun yang membacakan puisi ini, ini karya yang mengagumkan buat saya, gambaran sempurna tentang negeri para bedebah,


Indonesiakah????

Sastra

Kamis, 29 Oktober 2009 | 13:00 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com--Pemerintah perlu segera membangun badan yang khusus untuk menerjemahkan karya-karya sastra ke bahasa asing.

Hal ini penting agar karya sastra Indonesia menjadi lebih kaya dan populer di negara lain. Demikian sastrawan Sapardi Djoko Damono ketika menjadi pembicara di dalam seminar nasional bahasa, sastra dan budaya di Hotel Grand Candi Semarang, Kamis (29/10).

"Badan penerjemah ini sudah sangat mendesak," kata Sapardi. Menurut Sapardi, selain belum bisa mendunia, karya sastra Indonesia masih memiliki banyak kekurangan.

"Banyak sastrawan Indonesia tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahkan, banyak yang tidak mau tulisannya diubah dalam proses editing. Ini harus dibenahi," kata Sapardi. (DEN)

mungkin saya tidak sepakat dengan begawan Sapardi djoko pramono di paragraph terakhir, masalah sastrawan indonesia tidak bisa berbahasa indonesia yang baik dan mereka tidak ingin mengubah karyanya itu adalah hak sastrawan tersebut, yang perlu difasilitasi adalah para sastrawan yang ingin karyanya diterjemahkan dan punya harapan agar karyanya mendunia.

untuk itu, saya bersepakat tentang perlunya badan ini, sesepakat-sepakatnya! tapi apa yang bisa saya bantu untuk itu? jika ada, beritahulah saya, jika tidak saya berdoa saja, sebagai penikmat sastra yang ingin karya sastra bangsanya mendunia ^^

Minggu, 01 November 2009

Baiklah...

Sepi sekali di sini,
semua orang sudah mulai menyembunyikan diri ^^
hanya mau memantau, tidak suka dipantau hehehehe
hmm... dalam psikologi itu disebut apa ya??
sejenis syndrom hahahaha

well, forget it...
this is about some one from pretoria, software enginer whom I worked with last week.

setidaknya kedatangannya memberikan feel kembali setelah hampir mati boring bekerja di perusahaan ini, bertemu dia mengingatkan aku lagi tentang hei, you have done some big job for your industry, you must learn so much things, don't you know that you, guyz doing a 3000 USD for each job... if you were as smart as me hehehehehe.....

yah.... menjadi satelit adalah hal yang paling tidak aku suka, betapapun cerdasnya gagasan saya, betapapun jauh lebih logis dan dapat diterima alasan saya,selalu terbentur dan betapa saya benci ketidakberdayaan saya saat saya tahu ini lebih baik, dan ini metode yang benar namun satelit tidak pernah seindah ciptaan yang di kelilinganya, mengertikah kamu? Betapapun kerasnya saya bersuara tentang ketidakmengertian saya, saya tidak memperoleh jawaban yang memuaskan, seperti membentur dinding-dinding kosong, dan dia seperti membuka sebuah pintu untuk semua pertanyaan dan keraguan yang saya rasakan agar dapat mengalir dengan luar biasa deras ke muara kelegaan.

Lalu saya tahu, Belum saatnya saya pergi, masih ada janji yang harus ditunaikan, masih ada pelajaran di bangku kuliah yang belum di selesaikan, dan ternyata, masih ada hal menarik yang tidak pernah saya bayangkan (seperti harga sebuah software misalnya :p)

Dulu, saya berjanji memberikan loyalitas selama saya masih bisa berkembang, dan hampir saya merasa tidak bisa bergerak lagi di bawah wadah pemikiran yang terlalu sempit untuk menampung saya, ah, company ini masih punya ruang kosong di pojoknya ternyata, saya ke sana dulu, siapa tahu ada cukup tempat, sampai kewajiban saya terpenuhi semuanya :)

OK then buddy, Thanks for knowledges sharing, thank for the ciggaret :)

Kamis, 29 Oktober 2009

tentang dia yang pernah kukenal....

Itu malam, seorang sahabat berkunjung...
Dari rokok yang hanya menghisap rokokku, aku tahu, sdang tidak banyak sisa uang di kantongnya, terimakasih masih memaksakan diri berkunjung, sedang aku mungkin tidak sedemikian keras menjaga silaturahmi dengan kalian, kau tau bagaimana aku begitu menghargai hal-hal seperti ini, hal-hal yang aku tidak mampu dan kalian jaga hingga menenangkan hatiku.

kami makan, menelpon pacar masing-masing, hari menjelang tengah malam, aku masih menghadapi buku kuliah dan mencoba meraup semua ilmu yang ada di situ, dia bersiap tidur, membentangkan selimutku, lalu merbaring dengan remote tv di tangannya, percakapan dengan saling memunggungi itu pun terjadi.

... kau ingat dia?
begitu tanyanya setelah menyebut sebuah nama, aku meng-iyakan

lalu ia mulai bercerita dari apa yang diceritakan orang yang tadi namanya disebut,

kami bertemu di sebuah kampus, tempat dulu aku bersekolah, dia sekarang manager sebuah band metal hmm... aku tidak begitu kaget, aku kenal dia... anak seorang guru ku, vokalis band yang dulu kami bentuk di SMA saat aku senang2nya memetik gitar sampai aku cukup tau diri tidak bisa jadi gitaris ^^

Dia hampir menikah
oh, aku sudah dengar kabar itu dulu pernah juga mampir di telingaku

undangan sudah di sebar, tempat dan penganan sudah dipesan, panitia sudah lengkap, dan entah mengapa di saat-saat terakhir calon suami dan keluarganya membatalkan pernikahan

aduh, ada simpati yang aku rasakan

sepertinya dia depresi berat kawan, sekarang setiap hari dihabiskan dengan menghancurkan dirinya sendiri. aku sudah coba bilang agar dia berhenti bergaul dengan para pemabuk dan pemakai, ah, tapi sepertinya tidak banyak yang bisa dia dapatkan dari kata-kataku

ah, aku mulai bisa menebak kemana arah pembicaraan ini.

Dulu, kau sahabat mereka, dan sekarangpun masih, sejauh tidak ada seorangpun dari kalian menyatakan secara jelas kalian bersumpah untuk tidak sling bersahabat lagi. dulu mereka akan mendengarkan kata-katamu, sekarangpun aku pikir masih, walau belum ada di antara kalian yang saling menasehati lagi seperti dulu

kawan, aku bersimpati, tentu saja, dan aku akan berdoa untuk dia yang pernah aku kenal dan bersisian di tepi rel hidup bersama kau dan kawan-kawan kita.

tapi aku bukan lagi yang dulu, orang yang pantas kalian minta sarannya, dan aku tidak merasa mampu atau mau untuk menjelaskan jalan hidup bagi orang lain, dia dengan pilihannya dan akan bangkit dengan kakinya sendiri, tidak aku dan bukan pula karena kamu.

cepatlah bangkit kawan, dengan kakimu bukan dengan bantuan siapapun!

maaf, aku tidak melarang bila kalian ingin membantunya, tapi aku membelenggu tanganku, tetap berpendirian bahwa dia harus bangun dengan caranya sendiri.

sepertinya dia tau aku tidak bisa diganggu lagi, keputusanku tidak akan goyah lagi, dan betapa aku tidak suka ketika dia bertanya

Pacarmu kok jarang online sekarang??

dia pun tidur, dan aku tenggelam di asap rokok ku.

ini kita, dengan dunia kita sendiri, telah kuputuskan apa yang ingin kubagi dengan dunia dan apa yang ingin kubagi dengan sedikit bagian dunia saja, termasuk cara pandangku, tentang seseorang yang harus bangun dari depresinya sendiri atau ranah cinta yang harus diprivatisasi.

Senin, 26 Oktober 2009

mampang

Ini aku, dari bawah jembatan beton mampang, menikmati kembang api yang entah dalam rangka apa, barisan tabligh akbar menghadang jalanku, yah, kami yang durjana harus mengalah pada mereka siapa-siapa yang baik hati dan berupa bak dewa; suka merampas milik hamba dan pemujanya.

Seorang ibu masih berjualan, ada mangga-mangga, aku beli 4 sebelum meneruskan pulang, kembang api masih menyala entah buat apa.

tidur yang belum, tugas yang apa adanya, cinta yang terlalu,

ini aku dengan semua itu, sekarang di atas jalan pemerintah, di mana pembayar pajak harus menyingkir segera bila pelayan mereka mau lewat dengan sirene dan pengawal yang ganas-ganas mereka punya wajah.

bukannya tanggung jawab dan kekuasaan akan indah dengan sikap rendah hati dan kemauan mengabdi, serta cinta di kedua sisi?

Lennon/McCartney :love was such an easy game to play

Selasa, 20 Oktober 2009

Bahagia!

Ini... aku cinta sekali,

kembali dalam dikusi yang hangat
saling berdebat, kemudian mempunyai cinta disetiap jawaban...

Kamis, 15 Oktober 2009

puisi

ada hantu-hantu kepuasan yang mengelilingi kami, musik menghentak, tak mampu mengusir resah yang datang, ini aku, hampir gila... dan aku mencintai setiap baris yang aku tuliskan di jalan ini hingga tak bisa pergi begitu saja.
ada kelabu di dalam biru, dan aku akan selalu biru... untukmu, juga untuk ku!

amin...

Rabu, 14 Oktober 2009

Mengabdi!

begini, bagi saya bekerjaan itu harus penuh pengabdian. pengabdian kepada diri sendiri dengan mengisi pundi-pundi moneter kantong yang mencukupi, pengabdian kepada guru-guru kita dengan memberikan mereka pahala atau setidaknya menepati sumpah yang dulu diucapkan saat diresmikan sebagai seorang terdidik di sebuah gedung di belakang ganesa 10, pengabdian kepada orang tua dengan menenangkan mereka bahwasanya anaknya sudah mampu berdiri sendiri, dan tidaklah perlu lagi kecemasan mereka yang kadang terlalu berlebih dan rasanya hanya pantas untuk anak sekelas zaid bin tsabit, lalu pengabdian kepada kemampuan yang wajib selalu diasah agar tidak berkarat, pengabdian kepada mimpi untuk membaktikan segala yang dimiliki,...

Dunia sains itu diawali dengan sebuah keingintahuan, sebuah ketidak puasan dan sebuah pertanyaan, kritik atas apa yang dipercaya.

filosofi keilmuan dan semangat pengabdian tadi mungkin membuat saya dianggap terlalu rewel, tapi tidak boleh berhenti mengkritik. tidak apa pendapa mu diacuhkan, tidak apa pendapatmu tidak diminta lagi, tidak apa.... ini pengabdian!

Selasa, 13 Oktober 2009

selalu....

melihat dia begitu berbahagia hahahaha.... ya syukurlah, masa nya datang, semoga saya menyusul kalian :)

Selasa, 06 Oktober 2009

kesaktian pancasila....

masih di sini hampir ke sisi kiri sebuah jalan, aku mencintai semua hasil penciptaan, bahkan iblispun mendapat hak nya untuk hidup.

manusia yang ini seorang jendral, entah pancasila itu sesakti apa sampai jendral ini dengan sungguh berani memerintahkan semua itu anteknya yang bersenjata membantai ratusan ribu jiwa, memberantas hingga ke akar-akarnya untuk membalas 9 pahlawan mereka yang mengucurkan darah untuk republik, katanya.

ah, parodi miris ini semoga tidak terjadi lagi.... semoga... semoga... semoga....

Kamis, 10 September 2009

sajak itu,....

aku mengingat sajak rendra tentang sebatang lisong yang anak2 delapan juta di dalam sajak itu telanjang tak berpendidikan, dan kau mau berhenti, kau bilang aku menghancurkanmu , tentang semua aku yang menghancurkannya.

sudah kukatakan, kau mesti kuat bila mau bersamaku, aku tidak pernah bilang ini akan mudah, jika kau mencintaiku kau akan bisa melalui semua, bila tidak, cukuplah aku tau aku memang bukan untukmu.

maukah kau menjadi seperti yang aku mau?

itu terserah kamu.... ini cintaku sudah kuberikan, sekali lagi kau terpikir menutup diri dari aku, kembalikan itu cinta, biar aku pukul rata sajah...

apa?

apa yang lebih menyakitkan daripada kau tidak lagi bisa mempercayai orang yang kau cintai?
telaga itu kering, semoga bisa kau curahkan lagi air memenuhi rongga nya...

hatiku sekali lagi gurun!

gurun yang sungguh pemaaf, tapi mengukir luka yang ini, hanya luka ini di dinding cadasnya

Rabu, 05 Agustus 2009

memandang!

ini aku tidak boleh selalu begini, merasa bisa mengerjakan semuanya... baiklah, satu2.. fokus dan bekerja!!

senang, bisa mendengar celoteh prof siang ini... intermezzo singkat di ranah pemikiran, meski tidak sepenuhnya sepakat... ^^

Selasa, 04 Agustus 2009

jika saya...

kalau nanti takdir saya ternyata ilmuwan saya harus lebih hebat dibanding prof. sri
kalau ternyata ahli asuransi, saya harus lebih hebat dari Mr. frans

kalau jalan langit memutuskan saya menjadi politikus biarlah saya hatta saja, sekalipun kau wajib menjadi jauh lebih baik dari generasi sebelum mu, saya tidak akan mampu lebih baik dari dia, kalau kau sebut dia ekonom saya sebut dia politikus dan negarawan terbaik sepanjang sejarah bangsa yang sudah lewat setengah abad ini.

--seandainya sekarang saya punya sedikit saja keinginan untuk jadi musisi mungkin saya akan mengambil mbah surip sebagai referensi zaman ini, tapi tidak, biarlah dia tenang di sana tanpa perlu saya sebut-sebut lagi karena saya tidak ingin menjadi musisi! TIDAK!

Senin, 03 Agustus 2009

belajar!

Teringat akan seorang pemuda kecil di sebuah perkampungan, itu sebelum perang dunia II. seorang anak berada, belajar matematika, fisika dan kimia serta ilmu2 lain di sekolahnya.... seorang pandai besi yang ditemuinya bersedia mengajarkannya cara membuat paku, ia berada, tidak harus dipaksa belajar membuat paku, pun sebenarnya dia mungkin tidak begitu suka, tapi ayahnya mengajarinya untuk belajar apapun yang bisa dan sempat dipelajarinya.

kemudian itu perang dunia meletus, dan satu2 kemampuan yang membuat itu bocah bertahan hidup adalah membuat paku yang diwarisinya dari si pandai besi, memulai usaha, membentuk perusahaan paku, perusahaan alat-alat dari besi, perusahaannya menjadi besar, lalu berkembang memproduksi meriam dan terakhir menjelma perusahaan otomotif ternama.

nah, aku harap seterusnya tidak akan ada lagi pertanyaan dari kalian yang telah mampir di blog ini tentang mengapa aku mau mengeluarkan uang yang lumayan pada ukuran kantongku untuk belajar asuransi sekalipun aku tidak benar2 perlu dan belum hidup dari situ... begitu mas ^^

I'm geophysict and I will learn anything I could...

Selasa, 28 Juli 2009

thank to you thank to god!

entah bagaimana, rasanya aku harus berterimakasih, kepadamu kepada tuhan....
terimakasih untuk kalian berdua ^^

--i've cleaned some entries in this blog, let they become my private memories only....--

Kamis, 23 Juli 2009

menikah mereka

dari sekedar mengecheck home, status sahabat ini ".... di pernikahan kami ....." hooh telah menikah mereka minggu lalu, aku cross check ke teman lain :

[09:34] haikal_842001: hehehehehe :p
[09:34] haikal_842001: eh teh **** udah nikan ya?
[09:35] haikal_842001: *nikah
[09:35] haikal_842001: kok gak ada kabr2 nyampe di awak ya :p
[09:35] teman saya: Iya ahad kmrn ma k ******
[09:36] haikal_842001: hahahaha... :))
[09:36] haikal_842001: jodoh sospol ini namanya :p
[09:36] teman saya: Maaf lupa ksih tau
[09:36] haikal_842001: kow datang?
[09:36] Meebo Message: Could not IM buddy
[09:37] teman saya: Yup
[09:37] haikal_842001: hehehe awak baru liat tadi ^^
[09:37] haikal_842001: di FB
[09:38] teman saya: Ho
[09:39] haikal_842001: tapi baru tau sama ****** dari kau hahahahahaha
[09:39] haikal_842001: :))
[09:39] haikal_842001: ****** tambang kan? mantan mentri bukan?
[09:39] Meebo Message: Could not IM buddy
[09:40] teman saya: Dpt boz sndiri ehehe
[09:40] teman saya: Kmrn jg ktmu kak *****
[09:41] haikal_842001: wew, bersama istri?
[09:41] teman saya: Yup
[09:42] teman saya: Mo boyongan k babel t ****ny
[09:42] teman saya: Ngikut suami
[09:43] haikal_842001: iyalah... semoga berbahagia selalu dua manusia itu :)

iya, memang aku tidak begitu dekat dengan 2 manusia itu tapi mereka adalah dua orang yang bertanggung jawab besar atas sebagian rasa tanggung jawab, karakter, nasionalisme yang pernah aku miliki, setidaknya 4-5 tahun lalu ^^

dalam batas tertentu aku harus mengakui kalian orang yang aku kagumi, atas keuletan (saat awal2 perempuan itu merintis bisnis bersama teman2nya), komitmen (dalam jalan yang aku tergelincir dan kalian tetap di sana dengan kitab dan ghirah itu), keberanian (saat itu sang laki2 berteriak-teriak konyol mengutuk penguasa dengan bendera tanpa persetujuan elemen2 institusi) hahahaha... dan sungguh tidak pernah aku bayangkan dua kombinasi ini digabungkan dalam satu pernikahan.

aku di sini saja, tidak hadir di pernikahanmu, tidak lagi hadir di majelismu, tidak bersiap di medan tempurmu... biar aku berdoa saja, semoga kalian berdua dicintai selalu, oleh tuhan yang ilmunya tidak akan habis ditulis dengan tinta dari tujuh lautan di dunia...

Rabu, 22 Juli 2009

menunggu

menunggu jejakkan kaki di salemba,
menunggu kabar itu teman belum pulang juga...
menunggu manuver2 politik orang2 yang tega memanfaatkan penderitaan korban bom untuk kepentingan politiknya, itu simpati saya langsung hilang semua!

TERKUTUK!!

tangkap saja kalau tidak suka!

Jumat, 17 Juli 2009

Senyap!

kembali mengedit gambar! ditemani itu the answer nya the bad religion. sesekali ngedigit segaris-segaris pulau kalimantan punya itu batas2 administratif.

sepi banget!

Kamis, 16 Juli 2009

mengenal diri sendiri

baiklah, aku tahu aku belum bisa membalas kejahatan dengan senyum atau pengkhiatan dengan kesetiaan...

tapi aku meyakinkan diriku sendiri, bahwa aku cukup tau diri untuk membalas kebaikan dengan jutaan penghargaan dan kesetiaan dengan milyaran pengabdian ^^

Senin, 13 Juli 2009

membaca

aktivitasku membaca,
membaca pertanda alam lewat gelombang seismiknya
membaca pertanda zaman lewat seorang pengemis tua di tikungan perbanas
membaca kebosanan diam di bekas ruang rapat dengan semua orang mengenakan earphone dan begitu sulit diajak bicara pun di pagi hari yang baru rekah
membaca cinta yang posesif dengan halaman-halaman merah, hitam, biru
membaca lembaran-lembaran kepahlawanan yang itu dia hilang...
membaca hati yang demikian rancuh, ternyata bukan begini yang aku mau...

kadang kita begitu peduli pada orang yang jauh hingga melupakan yang dekat
kadang kita begitu ingin melihat halaman terakhir tanpa membaca bab-bab deskripsinya yang memukau
kadang kita tertipu ; merasa berguna padahal bukan apa-apa, bukannya sedikit, tapi benar-benar kamu bukan apa-apa.

dan lihat, aku cuma bisa membaca dan belum mendapat apa-apa untuk kukerjakan setelah tahu dari itu membaca!

Rabu, 08 Juli 2009

transisi

atas nama ku sendiri aku bersumpah mencintai negri ini... tempat ayah, ibu, kisah malin kundang, istana seribu bunga, dan ajaran hatta membesarkanku!

Minggu, 05 Juli 2009

KRL Ekonomi

Depok-Jakarta, melewati itu rel yang membentang, ada sepasang, masing-masing untuk kereta dengan arah berlawanan. ini aku naik menuju utara, kembali ke jakarta.

ratusan orang berdiri berjejer di antrian tiket ketika tadi aku menyelesaikan sebuah ujian, aku lelah, malas mengantri dan berdiri sedemikian lama, duduk, menyalakan itu rokok, mencoba menetralisir setiap rasa tidak nyaman yang hadir. jadilah sekarang aku baru naik ini kereta satu setengah jam kemudian.

mengingat kemarin aku bersama perempuanku melintasi jalur ini, entah bagaimana rasa tidak nyaman tadi semakin gila saat tersadar sekarang aku sendiri.

ada itu perempuan pengemis tanpa kaki, ada itu pengamen laki-laki buta main harmonika, ada aku peneliti tanggung miskin harta, di pojok sana dekat pintu dua perempuan kembar berebut mempersilahkan kembarannya duduk.

kamu tahu, kalau perjuangan kita selanjutnya adalah mengalahkan jarak dan kesendirian yang berbentuk rasa tidak nyaman seperti ketika tadi aku menaiki kereta ini, ketika tadi aku menyadari aku sedang sendiri tanpa kamu yang kemarin ada di sini, di jangkauan lenganku.

perjuangan kita selanjutnya adalah bersiap menerima kembali kebersamaan dengan segenap perubahan yang terjadi saat kita terpisah, seperti ketika kemarin malam akhirnya kau sampai di depan pintuku, semoga seperti saat nanti aku menjemput kepulanganmu!

Rabu, 01 Juli 2009

itu itu

itu marah simpan dulu, tidak salah mungkin belajar mengalah. itu aku juga marah, yang muda merah terlalu itu yang tua hitam terlalu bangga.

cuma mau belajar, jadi lurus, jujur, sederhana, mengabdi, lantas nanti bisa bangga biarpun miskin sajah.

teman 1 teman 2, saiah masih di jalan ini, semoga begitu adanya, semoga begitu akhirnya.

Senin, 22 Juni 2009

iya...

malam tadi aku meraung memohon ampun, padahal sudah kamu koyak harga diriku siang hari itu!
dan kamu tau kamu begitu berkuasa penuh di singgasana hatiku...
dan kamu tau kamu segalanya bagiku...
aku telah bersumpah, tidak akan meninggalkanmu,
jika kamu pergi! akan kukubur dalam-dalam, berlari sejauh mungkin hingga teriak-ku sekalipun tidak akan pernah lagi terdengar olehmu! dan kamu akan tau, tidak ada orang yang mencintaimu dengan caraku!

aku mencintai mu
dan sekali jatuh cinta kita hanya bisa menghamba,
buang logika itu, ke sini... teggelamlah bersamaku :)

Minggu, 21 Juni 2009

2 februari 2009

Dalam perjalanan yang entah ke berapa, bandung-jakarta, sepulangnya aku ke pelukanmu. malam yang berbicara lewat hujan, travel itu berhenti di salah satu sudut kotamu, aku ikut turun bersama sopir yang punya perlu dan aku yang butuh candu.

kuambil racun keparat itu sebatang, aku nyalakan, memenuhi rongga dada dengan asap menthol.... aku lihat kalian,kakek - nenek, sepasang adanya. trotoar buah batu itu tempat tidur kalian malam ini, mungkin ranjang pengantin kalian, sesosok tubuh membisikkan tentang kalian yang bertemu di jalan, jatuh cinta, tumbuh dan tua dengan keadaan yang kian buruk setiap harinya. bahkan hubungan kalian tidak di ikat oleh apa-apa.... tak mampu kalian bayar seseorang untuk menikahkan kalian, pun biaya penghulu terlalu besar dibanding perlu kalian yang selalu minta makan.

aku menyalakan kamera ingin mengabadikan moment itu,... moment saat sang pria renta memetik setangkai bunga untuk perempuannya yang terbalut kain lusuh, basah, namun setia. shutter sudah ditekan setengah... lensa sudah fokus .... sebelum aku memutuskan untuk tidak se-egois itu .....

aku minta maaf kepada kalian berdua, lebur dan matilah kalian dalam cinta, semoga berbahagia, mematikan rokok, kembali ke bangku, mereka-reka sang pria berkata apa...
mungkin begini :
Ini setangkai kembang, satu-satunya yang bisa aku berikan padamu....

Tuhan, nistakah aku berpaling dari rahmatmu??

solilokui...

aku bersama perempuan dengan senyum bulan itu duduk di ruang tamu sebuah kontrakan ketika kau yang memang ditunggu datang ke situ mengawali jakarta bandung kita berempat malam harinya. kita menunggu si empunya kendaraan, temanmu, calon kakak iparku (amin).

aku hanya tahu sedikit tentangmu, perempuanku menuturkannya sebelum kamu datang. tentang alutsista yang minim perawatannya, tentang kecelakaan seorang scientist yang menjadi prajurit dan gugur untuk negaranya, tentang tunjangan kematian yang tak seberapa, tentang hidup yang harus kau jalani sendiri, ah tidak, berdua dengan buah hati kalian.

ah, aku tahu rasanya kehilangan, mungkin jika aku bertemu kamu lebih cepat, aku tidak akan semelankolis itu dengan rasa kehilanganku, kamu tentu jauh lebih menderita, terperosok diceruk-ceruk yang menyakitkan itu.

aku ingat hari itu aku memeluk perempuanku dengan erat, berjanji dalam hati, tidak akan pernah terucap lagi dari bibirku kata-kata pergi meninggalnya, meninggalkan senyum bulan itu.

sekarang setahuku, lagi-lagi dari perempuanku, tentang kamu yang gagah, jumawa, bertugas entah dengan tangan bersih atau kotor menjalankan misi sebagai agen pemerintah, setidaknya aku pernah mengucapkan kata-kata ini dalam hati karenamu :

.. Kadang hidup memang tidak memberikan kita banyak pilihan selain mengikuti jalan yang sudah ditentukan jauh sebelum aku dan kamu ada...

beberapa bulan kemudian aku dengar lagi tentang prajurit yang gugur, tentang anggaran perawatan yang rendah, dan perempuanku menemukan catatan puisiku, aku tulis buat kamu, buat begara ini, buat kita semua, meski tak satupun malaikat yang mau tau!

Jumat, 19 Juni 2009

aku bahagia!

wah ... 2,3,4 hari ini aku bahagia.... hohoho, entahlah, gak jelas mengapa, meski mengumpat2 pemilu, kekacauan di iran, suasana kerja yang sebenarnya tidak nyaman, tapi aku bahagia, sungguh.... ah, mungkin karena suara-suara itu.... mungkin karena aku kembali berbicara dengan sepi, ah.... mungkin karena aku menemukan kembali sebuah tempat kemana hati selalu ingin kembali, ah.... mungkin aku kembali bertemu dengan diriku sendiri... dunia, lihat... aku tersenyum lagi, berbagi :)

debat

tentang debat pilpres malam tadi, yang sengaja saya nyalakan tv buat melihatnya. siaran tertangkap jelek, berbayang-bayang, saya paksakan juga. arghhh... ternyata cuma dagelan. debat macam apa ini??? debat yang aneh... semua sepakat,semua setuju.

bahkan jawaban terbodoh macam "...lumpur yang seperti gunung di bawah sana" (mud volcano maksudnya dia) gak ada yang nyerang, semua sepakat, semua sama, sama-sama tidak cemerlang! ada satu, dia yang terlihat jumawa, bukan karena jawaban dan pandangan yang brilian, tidak lebih karena 2 lainnya tidak bisa mengimbangi.

aku ngantuk, lelah, kecewa... tertidur dihantar dagelan itu yang masih terus pentas, tentang orang-orang berlomba menuju istana. dalam mimpi aku ingat aku berdoa, tuhan,... berilah kami pemimpin yang terbaik di antara mereka yang tidak baik...

amin amin...

ini sepotong lagi saya hantarkan doa dari neraka.

saya pikir mang soleh lebih baik dari pada mereka, sana mang... jadi presiden!

Rabu, 17 Juni 2009

sarinah

semua tertawa
semua nampak lega
melepas seorang pria berlayar di lautannya.

semoga semua yang tersembunyi sama indahnya seperti yang terlihat di depan mata.

amin, amin,

ini sepotong doa dari neraka.

Senin, 15 Juni 2009

tikungan perbanas, setiap pagi!

yang duduk menghadap waktu di tikungan situ,
menunggu dalam diam mu sesempurna pagi yang bisu.
ada sakit, lewat mampir sejenak.
memaksa sekedar berhenti, menatap pada tangan yang tegadah
kemudian pergi begitu saja, melanjutkan hari-hari...
sepi,...
aku bahkan tak peduli ketika besok kau kujumpai lagi...

ah, resistensi!

Selasa, 09 Juni 2009

koneksi

dan dibutuhkan ketekunan demi mempertahankan kebenaran! dan dibutuhkan keberanian demi menolak segala penyalahgunaan!

Senin, 08 Juni 2009

6 juni ... ke 2

bau pengap kereta, itu gerbong makan, pesan nasi rames... bercerita tentang anak2 tanpa pendidikan dan kecanduan bau menyengat dari produk pelekat. sedikit dari 8 juta populasi telanjang pemikiran, tertindas roda ekonomi yang keras! aku pulang ke kota mu setelah meminta seorang sahabat mempersiapkan waktu, uang, dan menyingkirkan segenap rasa kantuknya malam itu (terimakasih dudi)

sedikit gerimis, bau tanah yang basah, nyala lilin, dan peluk hangat....

aku berdoa, masih bisa merayakannya seribu kali lagi untuk mu.

selamat ulang tahun,...

Selasa, 19 Mei 2009

sekarang, aku beranjak...

cukup dingin, masih ada penat yang tersisa setelah seharian bergumul dengan kode, face book, soal TPA, dan messenger yang selalu menyala meskipun aku tidak pernah membalas pesan apapun yang masuk.

agak kemalaman, hingga tidak ada satupun ojek lagi yang bisa kuminta membawa tubuh ringkih ku ke depan komplek itu. aku berjalan sambil menikmati gelap dan tembakau. aku berjalan, tenggelam dalam navigasi ku yang payah dan lintasan kenangan tentangmu.

pedang kenangan terasa lebih nyata daripada angin yang menusuk-nusuk. aku pasrah, terlarut dalam sesal akan cinta yang tak pernah sampai, tentang pertengkaran kita, tentang fase-fase dimana kita berubah dan bermetamorfosa.

aku ingat betapa bencinya aku padamu di satu fase itu, dan betapa kemudian aku mencintaimu saat aku melewati fase lain dan kau pun berpindah ke fase berikutnya. seperti itulah hidup mempermainkan kita yang lemah.

ini tentang " hasbunnallah wa ni'mal wakil nikmal maula wa nikman nasir" yang selalu kau sampaikan.

dan sekarang aku di sini, terus melangkah masih enggan berhenti. di kota berikutnya yang kusinggahi dan semoga untuk waktu yang sementara. belajar berkarya dengan yang kupunya, terus mencari ilmu sampai aku gila, persis seperti yang kau minta.

seperti yang kau mau, aku jelajahi semua ceruk yang tidak sempat kau lewati, dan aku belum berhenti, aku ingin menggantikan mu melintasi benua-benua yang belum tercatat di kenanganmu. aku tidak akan berhenti sampai mati, janji.

sekarang aku ingin belajar lagi, melintasi apa yang dulu selesai kau pelajari sampai habismu. aku mohon izin pa, aku pergi...

shelter busway! segera kututup, kusimpan baik-baik, membeli tiket, pulang, tenggelam di malam.

Kamis, 30 April 2009

apakah demokrasi?

dan kalau kau biarkan aku memilih.... aku lebih suka hidup susah di tengah kebebasan pemikiran, pemahaman, dan perbedaan daripada sejahtera di bawah tekanan dan kemerdekaan berpendapat dipenjara tembok-tembok kekuasaan!

Minggu, 26 April 2009

teman....

dan memang tempat parkir adalah inspirasi bentuk perasaanku, manifestasi ketakutan untuk ditinggalkan membentengi diri dari rasa kehilangan. maaf kawan, aku yakin kau cukup berbesar hati tetap menerima aku dengan semua kekurangan ku. :)

Senin, 23 Maret 2009

jatuh cinta, patah hati, catastrophe

kaki masih berat melangkah, kepak garuda tidak sehebat legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi. dan aku mencintai rakyatku seperti degup jantung sendiri, tentang mimpi catastrophe yang jadi sekedar jualan atau sedikit bakti yang dilukis dinding sejarah, entah dibaca atau tidak di kemudian hari.

dan untukmu yang kupercaya punya mata, dedikasi, sedikit otak untuk mewujudkannya, setelah gempa, bagaimana dengan banjir yang menghancurkan 80% dari total kerusakan rumah rakyat kita, diam sajakah kita menonton, atau mau bergumul dengan kode, intrik, persamaan, presentasi, meyakinkan, mendesak, berpacu, marah, mencerca, membujuk, berkarya?? sebelum kita melaju ke tataran kebijakan... tataran yang rentan menghanyutkan.

dan untukmu perempuan dengan senyum bulan.... kepelukanmu aku selalu ingin kembali, memejamkan mata di sana,.. berlindung dari rasa takutku... melindungimu dari rasa takutmu.

tuhan,.... selesai!

Jumat, 27 Februari 2009

jujur

kita belajar jujur kepada diri sendiri, kemudian berbagi dengan orang lain.
bagi ku, keterbukaan adalah salah satu bentuk kepercayaan, sebelum segala hal, yang mungkin sudah kita bagi, menjadi hal penting yang menyusul di belakangnya.

sekeras apapun badai, semoga kita selalu bergandengan.

dan aku belajar untuk menjadi lebih baik lagi, tidak hanya buatmu, buat diriku juga, untuk kita.

--padang, segmen ketaun-

Senin, 09 Februari 2009

himpunan

jakarta hujan, terpenjara mimpi di kota ini. jauh dari kekasih, menikmati dingin yang lindap melayang, masuk merusak tidur nyaris mimpiku. kisah mereka yang mati karena ospek, dari kampus itu, kampus yang mengajarkan sejuta dua ratus dua belas pola pemikiran ke otakku yang kecil.

terlepas dari angkatanku sendiri, angkatan kalianlah yang paling aku banggakan.

Selasa, 27 Januari 2009

2 minggu


rws tsunami modelling di lab math indonesia, seneng juga, banyak temen baru, banyak ilmu baru, dan yang penting dua minggu bersama pacar. itu belum bonus pacarnya dapet hadiah lho hahahaha


hidup memang penuh misteri, di jalan mana kita berjalan dan berubah tanpa terasa. 2 minggu ini mengubah aku banyak. semoga menjadi lebih baik, dan kali ini aku merasa bebas, lepas, seperti soekarno mungkin aku bisa berkata "pertahankan saya jika anda masih mau, dan tendang jika anda tidak lagi menginginkan saya".

persetan dengan segala jabatan, kenaikan gaji, kehormatan, biarlah aku hidup dengan caraku dan aku berjanji akan belajar cara yang lebih baik untuk berkompromi tanpa mengubah aku :)