Halaman

Senin, 23 Maret 2009

jatuh cinta, patah hati, catastrophe

kaki masih berat melangkah, kepak garuda tidak sehebat legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi. dan aku mencintai rakyatku seperti degup jantung sendiri, tentang mimpi catastrophe yang jadi sekedar jualan atau sedikit bakti yang dilukis dinding sejarah, entah dibaca atau tidak di kemudian hari.

dan untukmu yang kupercaya punya mata, dedikasi, sedikit otak untuk mewujudkannya, setelah gempa, bagaimana dengan banjir yang menghancurkan 80% dari total kerusakan rumah rakyat kita, diam sajakah kita menonton, atau mau bergumul dengan kode, intrik, persamaan, presentasi, meyakinkan, mendesak, berpacu, marah, mencerca, membujuk, berkarya?? sebelum kita melaju ke tataran kebijakan... tataran yang rentan menghanyutkan.

dan untukmu perempuan dengan senyum bulan.... kepelukanmu aku selalu ingin kembali, memejamkan mata di sana,.. berlindung dari rasa takutku... melindungimu dari rasa takutmu.

tuhan,.... selesai!