Halaman

Senin, 19 Januari 2015

Bob Sadino

Saya tidak begitu jelas apa yang membuat saya menyukai orang ini hingga rela menghabiskan waktu membaca biografi dan wawancara dengannya serta rela meluangkan waktu dengan sengaja jika dia tampil di televisi.

Yang jelas ketertarikan saya pada manusia ini dimulai ketika saya melihat gambarnya bersama penguasa orde baru bersisian. Sang penguasa mengenakan safari mahal itu, sementara manusia ini dengan kemeja sederhana dan celana super pendek. Mereka berdua dikelilingi para pejabat yang necis dan wartawan-wartawan.

Ketertarikan saya menjadi lebih dalam setelah saya yang makin dewasa (tua) membaca buku-buku pemikiran nya. Oh ya, lingkaran dan kuadran-kuadran anehnya itu sangat menyenangkan bagi saya, meski tidak se-eksentrik celana pendeknya.

Bob Sadino, setidaknya adalah orang yang ikut bertanggung jawab membuat saya tidak puas dengan kehidupan saya, Om Bob, begitu banyak para siswa didik dan orang-orang di sekitarnya menyebutnya adalah salah satu yang membuat saya iri karena dia secara sadar keluar dari kantor dan jabatan-nya (yang mana saya sangat ingin begitu hehehe).

Ada banyak hal yang menarik dari dia, selain cara bicara nya yang "agak" aneh, ide-ide bisnis dan filisofi bob sadino sendiri bukanlah sesuatu yang baru sebenarnya, donald trump dan kiyozaki malah mungkin lebih baik di ranah retorika. Tapi secara pribadi, dia adalah seseorang yang sangat kharismatik dan nyentrik. Mungkin ini yang membuat orang suka mendengarkan nasihatnya walaupun dicaci-maki dengan kata-kata "goblok" :D

Tidak kurang tokoh seperti renald kasali atau soni tulung mengakui beliau sebagai guru, bahkan jendral kejam seperti soeharto serta presiden megawati mau mengunjunginya dan rela membiarkannya tetap memakai celana pendek seperti itu :)

Di antara sekian banyak hal mengagumkan tentang orang ini, cara berpakaiannya adalah yang paling membekas di hati saya. Kemeja sederhana yang satu atau dua kancing atasnya kadang dibiarkan terbuka, celana jeans super pendek, serta topi koboi itu melambangkan kebebasan bagi saya, sesuatu yang makin lama makin terasa mahal untuk benar-benar direngkuh. Selamat jalan Bob, sampai bertemu di "kuadran" lain. RIP