Halaman

Selasa, 01 Desember 2009

tidak ada...

aku ingat suatu saat menuliskan tentang resistansi.... suatu saat... saya, kamu, dia mungkin akan menjadi kebal dari rasa ngilu dan perih setiap melihat pengemis tua di tikungan perbanas, atau anak jalanan yang menyembunyikan kepalanya seraya menghisap aibon di di bawah leher bajunya.

resistensi ini mungkin belum sampai ke sana, ini suatu ketika di sore kemaren, saat guru tua itu masuk, bercerita tentang kemegahannya, tentang betapa dermawannya dia mempersiapkan kami sebagai generasi yang kelak menggantikan keagungan itu.

biasanya, sebenci apapun aku pada seseorang, aku tetap bisa menerima saran, atau kebaikan yang terselip dalam susunan katanya, sekalipun bau kesombongan merebak jauh lebih hebat dari keindahan yang menjadi sumir, absurd. tidak kali ini, sekalipun aku tau ada pesan moral yang indah dibalik mahacerita itu aku tidak mampu lagi menangkapnya, lebih parah, aku tidak mau lagi menangkapnya.

dan betapa muaknya aku melihat orang-orang yang ketakutan akan keberadaan seorang joker di antara mereka. betapa gampangnya mengatakan kami menjaga nilai-nilai, bah... mungkin lebih baik seandainya aku tidak tau bagaimana sebenarnya mereka bekerja. bagaimana aku tau betapa menara gading itu dibangun tidak kokoh, berdiri di atas dasar2 yang salah namun kau terlajur tidak bisa merubah, karena kau bukan seseorang yang pegang setir di situ.

aku di didik oleh prof. Sri dan Dr. Gede, dua orang yang aku kagumi dari sisi yang berbeda tentu saja, namun ada satu hal yang sama yang mereka ajarkan padaku.... : jangan berbohong tentang keilmuanmu. jika kau merasa masih payah, bilang ini effort terbaikmu dan jika kau belum tau, maka cari tau... jangan sok tau.

tapi tidak hari ini, aku sudah tidak muak lagi... aku menjadi "terbiasa", salahkah???

seorang tim sukses dari kandidat yang bertarung menghubungiku ngobrol kita bos begitu ajakan nya.

aku tidak kenal siapa calon yang diusungnya, tapi aku tidak peduli.... ini lagi-lagi tentang resistensi itu, aku mulai terbiasa menarik keuntungan dari hal-hal yang tidak sesuai dengan suara degup di belakang tulang-tulang rusuk situ.

betapa sudah sebegitu imun kah aku dari suara hati??? I asked if it feasible to (re)change ??

aku melihat perempuan tua "pengemis" yang biasa ditikungan situ, buang air di muka umum tanpa peduli pandangan orang-orang disekelilingnya lagi..... sudah seperti itukah aku?? ah... rasanya sama seperti itu saja tidak jauh berbeda..... ya sudah... ini aku hari ini, semoga besok menjadi lebih baik.... ini doaku tuhan, menjelang soremu yang terberkahi... itu sudah!

Tidak ada komentar: