Halaman

Minggu, 05 Juli 2009

KRL Ekonomi

Depok-Jakarta, melewati itu rel yang membentang, ada sepasang, masing-masing untuk kereta dengan arah berlawanan. ini aku naik menuju utara, kembali ke jakarta.

ratusan orang berdiri berjejer di antrian tiket ketika tadi aku menyelesaikan sebuah ujian, aku lelah, malas mengantri dan berdiri sedemikian lama, duduk, menyalakan itu rokok, mencoba menetralisir setiap rasa tidak nyaman yang hadir. jadilah sekarang aku baru naik ini kereta satu setengah jam kemudian.

mengingat kemarin aku bersama perempuanku melintasi jalur ini, entah bagaimana rasa tidak nyaman tadi semakin gila saat tersadar sekarang aku sendiri.

ada itu perempuan pengemis tanpa kaki, ada itu pengamen laki-laki buta main harmonika, ada aku peneliti tanggung miskin harta, di pojok sana dekat pintu dua perempuan kembar berebut mempersilahkan kembarannya duduk.

kamu tahu, kalau perjuangan kita selanjutnya adalah mengalahkan jarak dan kesendirian yang berbentuk rasa tidak nyaman seperti ketika tadi aku menaiki kereta ini, ketika tadi aku menyadari aku sedang sendiri tanpa kamu yang kemarin ada di sini, di jangkauan lenganku.

perjuangan kita selanjutnya adalah bersiap menerima kembali kebersamaan dengan segenap perubahan yang terjadi saat kita terpisah, seperti ketika kemarin malam akhirnya kau sampai di depan pintuku, semoga seperti saat nanti aku menjemput kepulanganmu!

Tidak ada komentar: