Halaman

Senin, 15 Juni 2009

tikungan perbanas, setiap pagi!

yang duduk menghadap waktu di tikungan situ,
menunggu dalam diam mu sesempurna pagi yang bisu.
ada sakit, lewat mampir sejenak.
memaksa sekedar berhenti, menatap pada tangan yang tegadah
kemudian pergi begitu saja, melanjutkan hari-hari...
sepi,...
aku bahkan tak peduli ketika besok kau kujumpai lagi...

ah, resistensi!

Tidak ada komentar: