Halaman

Rabu, 19 Februari 2020

Divergen - Konvergen - Transform

Dalam teori lempeng tektonik, ada tiga tipe utama pergerakan pada batas-batas lempeng tektonik. Yang pertama adalah divergen, yaitu saat kedua lempeng tektonik yang berbatasan bergerak saling menjauhi. Mid oceanic ridge, tempat magma naik dari perut ibu bumi dan mendorong lantai samudera di atas nya ke sisi berlawanan (sea floor spreading) adalah bentuk dominan dari tipe ini. Yang kedua adalah konvergen, dimana lempeng yang berbatasan saling mendorong atau bertumbukan. Palung-palung dalam di lautan, pegunungan tinggi yang terus tumbuh (sebelum diberangus lagi oleh erosi dsb) seperti himalaya dan jaya wijaya adalah bentuk manifestasi dari tipe ini. Tipe terakhir disebut transform, saat lempeng yang berbatasan bergerak menyamping, relatif ke kiri atau ke kanan terhadap lempeng yang lain. Sesar San Andreas yang menjadi batas lempeng pasifik dan lempeng amerika utara adalah contoh yang paling sering disebut untuk tipe ini.

Akhir-akhir ini saya memandang hubungan antara dua manusia yang saling terkait juga garis besarnya seperti itu. Ada yang bergerak saling menjauhi, tidak terikat sama sekali, semakin lama semakin jauh. Ada yang bergerak ke arah yang saling menyamping, meski bersisian dan sejajar tapi satu bergerak ke kiri yang lain bergerak ke kanan saling bergesekan. Ada juga yang semakin intens berhubungan, bertumbukan ideologi dan tujuan, seperti lempeng tektonik juga, saat satu lebih ringan, yang berat menunjam turun ke bawahnya. Saat mereka seimbang... lahir gunung-gunung tinggi hasil paduan gaya dari dua sisi, terangkat mereka menuju langit tinggi.

Hanya saja... umur fenomena ini dalam tektonik bisa amat sangat sangat sangat panjang. Skala waktunya skala ahli-ahli geologi, yang ratusan juta tahun baru dihitung satu periode oleh mereka. Sementara dalam konteks hubungan antar dua manusia dia lebih dinamis. Detik berikutnya bahkan bisa berubah. Teman dan musuh, cinta dan benci, semangat dan patah, prinsipil dan opportunis, teori dan applikasi, jarak nya bisa sangat tipis, arah dengan cepat bisa berubah 180 derajat.

Saya sedang sangat bersemangat, mengerjakan hal-hal baru, bertemu orang-orang baru, sekaligus juga membawa kamerad-kamerad lama saya. Tapi di lain sisi, bohong kalau saya bilang hari-hari ini saya juga tidak sedang merasa sedikit sedih. Ada banyak hal-hal indah yang diakhiri.

Setelah berbagi banyak ide dan tawa, kawan-kawan saya meninggalkan kota kami hari ini, ada yang ke Barat, ada juga yang ke Timur, kembali ke arah pulang masing-masing. Saat sendiri, suara-suara di kepala saling bersahutan hingga bergema. Semangat saya ditekan, kali ini dalam sunyi, ternyata sedih punya kuasa lebih. Saya ingat, bahwa pada dasarnya setiap kita sendiri, memilih dan menulis jalan masing-masing. Jika searah dan seirama mari melangkah bersama, jika harus mengambil jalan berbeda, mari berpisah, dan semoga sedikit tumbukan tidak menghancurkan segalanya.

Dari Bandung saya berdoa, yang terbaik bagi sahabat-sahabat semua. Kelak... jika umur kita panjang, dan kebijaksanaan makin mendekati, mungkin kita akan menertawakan semua. Godspeed Fellas. I love you all.

Tidak ada komentar: