Halaman

Kamis, 08 Agustus 2019

Mulailah Bernyali

Di postingan sebelum ini saya berniat menyanyikan lagu Pidi untuk seorang teman. Saya tulis suatu saat saya akan melakukan nya, dan.... kemarin hanya berjarak sehari dari niat, saya berhasil menunaikannya. Dia datang saat saya selesai meeting dengan seorang partner saya, duduk di depan saya bersama seorang teman lain, dan lalu dipaksa mendengar saya bersenandung...

Mulailah Berani
Mulailah Berani
Sebelum terjadi
Waktumu, terhenti

Dia diam sejurus lalu tertawa, saya senang. Semangatnya terlihat bangkit, keberaniannya menyala lagi di mata saya, api di dada nya berkobar!

Malam tadi partner bisnis saya menelpon, menceritakan beberapa point penting hasil meeting maraton 3 hari di singapura, dia masih di sana dan menceritakan semua rencana kami untuk ke depan. Saya kaget, kehilangan kata-kata. Kami berniat membangun sebuah rumah mungil sebagai tumpuan, tiba-tiba kucuran kesempatan datang untuk membangun sebuah kastil megah yang jadi impian. Saya senang? Tentu saja, siapa kira nya yang tidak. Tapi tiba-tiba saya menjadi takut, beragam pertanyaan muncul. Siapkah saya? Mampukah saya? Ah... keresahan teman yang kemarin saya ceritakan berpindah ke rongga dada saya. Saya jatuh tertidur dalam resah.

Saya tidak pernah mencari alasan untuk mempertanyakan kemampuan saya... tapi setelah sepotong kepala kakap siang ini, dan obrolan terburu-buru dengan seorang kawan baik, saya mulai menyadari sesuatu. Segala hal yang menjadi sumber keresahan sebenarnya adalah tentang kapasitas saya sendiri. Saya sibuk mencari jika-jika ada kekurangan orang lain untuk bisa saya pakai sebagai alasan menutup kekurangan diri sendiri! What the fuck! Saya malu pada diri saya sendiri. Saya tahu saya belum dan tidak akan sempurna, but nobody was!

Saya yang sering berkata untuk menjadi berani... sekarang kira nya perlu menyanyikan lagu di atas untuk diri saya sendiri.

Mulailah Berani
Mulailah Bernyali
Semoga dirimu
Sehebat angan mu!

Let’s jump to the next level!

Tidak ada komentar: