Halaman

Jumat, 09 Agustus 2019

Exceeded the standard deviation

Sebagai (mantan) saintis... tentu orang-orang semacam saya bergerak dengan perhitungan kuantitatif sebagai landasan, bukan bearti kami mengesampingkan keajaiban, kami mengakuinya, meski tidak mau bergantung pada apa2 yg melampaui standard deviasi. Respect Buddha and God without counting on their help, kata takezo dalam go rin no sho. Tentu saya tidak sepakat pada musashi secara filosofis, tapi pada applikasi nya kami melakukan hal yang sama!

Beberapa kejadian aneh/ajaib terjadi minggu ini, hal yang saya artikan melampaui standard deviasi. Selasa saya menemui seorang teman di restoran sebuah hotel, dia berniat membangun bisnis seperti yg kami lakukan dan minta saya membantu, saya amini. Di temani matahari senja yang keemasan, dia bercerita banyak hal, salah satunya tentang seorang temannya yg jadi wealth management salah satu bank besar tanpa menyebut nama sang teman dan nama bank itu, hal yang wajar tentu saja sebagai bagian menghormati privasi sang teman. Lalu bercerita tentang hal-hal lain juga. Setelah kami menyepakati berbagai macam hal, saya pulang.

Besok nya seorang partner bisnis saya mengirimi laporan mengenai siapa-siapa yang mereka temui dalam rangkain safari mereka untuk memilih bank baru tempat kami akan mengeksekusi transaksi-transaksi di bawah naungan bendera baru juga. Saat menelusuri nama-nama yang dia sebutkan, saya berhenti pada salah satu nama di antara sekian kartu nama yang dia kirimkan. Tiba-tiba saya ingat teman saya yang baru kemaren nya saya temui. Saya ingat cerita itu. Hampir reflek saya screen shot nama tersebut dan mengirimkannya dengan sedikit pertanyaan, apa benar itu teman yang dia maksud tempo hari.

Teman saya meng- iya kan bahwa kontak itu adalah orang yang dia maksud dalam ceritanya di sore selasa. Dia kaget dan bingung bagaimana saya bisa tahu padahal dia tidak memberikan petunjuk, baik nama atau pun nama perusahaan. Saya tertawa, saya bilang saya juga tidak tahu, dan saya benar-benar tidak tahu 😂

Saya menandaskan kopi (saat itu saya sedang di kopi jhony), saya kirim sebuah pesan ke seorang kawan baik: “semesta sudah memberikan isyarat!”

Tidak ada komentar: