Halaman

Rabu, 09 Juli 2014

Dylan dan pemilu tadi pagi

Bob dylan saya kenal karena saya pernah membaca idola saya yang lain steve job sangat menyukai dia. Saya penasaran, dan jadilah sejak itu saya kenal dylan yang 3 generasi di atas saya. Saya mengagumi lagunya. Menurut saya dia jenius, tidak kalah jenius dibanding duo steve itu sekalipun.

Kau dengarlah blowing in the wind, atau it ain't me babe, atau mr. Tambourine man, atau percy's song, atau knocking on heaven door. Iya, itu lagu-lagu ajaib yg ditulisnya. Dan saya sering menyanyikannya untuk Bumi kecil kami mengantar dia lelap setelah bermain sehari penuh.

Sebijak apa dylan saya tidak tahu, bahkan hidupnya dikabarkan tidak begitu baik, yah lazimnya para bintang ketika itu. Tapi dalam setiap liriknya, tercermin kecerdasan yang luar biasa, menyanyikan lagunya seperti mendekati kebijaksanaan yang terasa kian jauh. Dylan sangat cerdas di telinga saya, saya tidak akan berani berkata sebaliknya pada orang yang paham bahwa kelak gunung-gunung yang tinggi bisa tenggelam ke lautan, atau bahwa lumba-lumba tak pernah tidur sepenuhnya hingga dia meregang nyawa. Saya tidak akan berani berkata sebaliknya pada mereka yang berkata tidak bisa tidur dan tidak punya tempat untuk dituju, berharap bisa melompat ke kapal ajaib untuk memulai perjalanan di suatu pagi.

Dia, Dylan yang itu... Jika ada seorang musisi yang ingin saya temui dan meminta tanda tangan-nya pada gitar dan harmonika saya, selain franky yang sudah mati maka dialah orangnya :)

Nah sekarang tentang pemilu, tadi Bumi dan saya tidak memilih. Tapi kami mengantar miu untuk menyampaikan suaranya ke TPS dekat rumah. Saya kira beginilah demokrasi yang ingin kami pelihara. Kami belajar saling menghormati dari keluarga kecil kami. Boleh memilih salah satu kalau mau, tidak usah malu, berkecil hati, atau sedih bila tidak mau. Calon-calon presiden itu belum tentu sehebat kami yang begini :p ehehehe kami meletakan sejenis kepercayaan pada demokrasi sambil mengingat Dylan pernah berpesan :

Democracy don't rule the world, You'd better get that in your head; This world is ruled by violence, But I guess that's better left unsaid.

Tidak ada komentar: