Halaman

Senin, 18 November 2013

Jalan baru

Itu nama jalan di kota kecil kami. Tempat dulu saya menghabiskan banyak waktu di sana.

Ada gang sempit di sebelah klinik advent, seberang reruntuhan bioskop yang tinggal puing dan wc umum tempat esek-esek itu. Sebuah rumah bedeng 2 pintu, diisi oleh keluarga yang baik. Saya sering menginap di sana. Menghabiskan masa remaja yang singkat.

Di sana ada ayah, ibu, dian, reko, nenek, adek2 reko yang banyak yang bahkan sekarang saya sudah tidak ingat siapa-siapa lagi namanya.

Di depan gang tersebut, di sisi jalan, di bangku beton, di atas got adalah tempat favorit kami membunuh waktu. Biasanya sambil bernyanyi. Bayu dan reko akan bergantian memetik gitar, sesekali saya, sesekali bang Iwan yang bosan menjaga warung nya, kalau bang iwan sangat jago main gitarnya. Dia khatam rolling stone sampai santana. Yang lain akan bernyanyi, tidak merdu, tak apa, kami semua bahagia.

Sesekali akan ada cecep, dia preman katanya, ikut bernyanyi bersama kami. Sesekali ada saudara-saudara Bayu, sesekali ada putra yang punya angkot jurusan lebong.

Di sini area kami, kami tidak takut apa-apa di sini. Semua orang kami kenal. Jadi tak apa bernyanyi kuat-kuat, sekencang napas kami bisa ditarik. Tidak pernah ada yang marah.

Penampilan tidak pernah jadi masalah. Selama kau pakai baju dan celana cukuplah, pak rt tak akan rewel, pak rw akan tenang-tenang saja. Robek atau kotor sedikit masih tak apa.

Kalau bosan, kami akan berjalan kaki menuju simpang lebong, itu adalah pangkal dari jalan baru. Sekedar berjalan menyapa orang-orang di jalan, kadang kenal, sering juga tidak kenal, tak apa... Mereka tidak pernah marah. Lalu kami kembali lagi, duduk di mulut gang kami yang sempit itu.

Kalau ayah sedang tidak sibuk, kami ikut menginap di kebun kopi ayah. Siangnya bermain-main, malam nya berlatih silat. Kemudian jika ayah dapat pekerjaan kami kembali lagi menghabiskan waktu di sisi jalan itu, di depan gang kami yang sempit.

Ah sekarang itu disebut masa remaja oleh saya. Di bawa kembali ke permukaan ingatan karena chatting Reko barusan tadi. Tidak tahu kenapa, ingin saja saya tulis. Sebelum tidur memimpikan Bumi dan Miu nya di situ.

Tidak ada komentar: