Halaman

Senin, 21 Oktober 2013

Anakmu bukanlah milikmu

Come mothers and fathers 
Throughout the land 
And don't criticize 
What you can't understand 
Your sons and your daughters 
Are beyond your command 
Your old road is 
Rapidly agin' 
Please get out of the new one 
If you can't lend your hand 
For the times they are a-changin'. 
---------------------------------------------

Tentu kau paham itu lirik bob dylan yang legendaris. Judul post ini seperti apa yang dikatakan Gibran. Berdua, mereka menyampaikannya dengan berbeda pada masa yang terentang pula, tapi hakiki nya sama pada makna.

Akan ada masa di mana kita yang menua harus membiarkan mereka buah hati kita memilih sendiri jalannya dan berjuang sendiri dengan tekad nya. Aku tentu belum sampai pada fase itu, Bumi Biru kecil masih bergantung banyak pada kami. Tapi kelak, bila panjang umur kami, mau tidak mau fase itu harus dihadapi. Entah bagaimana rasanya. Di sini, di gelap nyawang yang seperti biasa, aku mencoba membayangkannya, tidak berhasil, rasanya susah... Bisakah nanti kami membiarkan dia melangkah sendiri, tidak-kah kami akan menjadi seperti kebanyakan orang tua yang merasa paling tahu apa yang terbaik bagi buah hatinya? Mau kah kami membiarkan dia terjatuh untuk bangkit menjadi lebih kuat? Akankah kami rela membiarkannya memasuki sarang macan? Bagaimana kalau dia tidak bangkit? Bagaimana kalau dia menyesali pilihannya?

Ah... Sudahlah... Bagaimanapun aku bersepakat dengan gibran dan dylan, bahwa sesungguhnya dia bukan milik kami. Kami hanya dititipkan sementara, sebagai pelindung hingga dia mampu atau mau menapaki sendiri dunia-nya.

Tidak ada komentar: