Halaman

Kamis, 15 Juli 2010

Jamur bahagia

Tahukah kamu cerita tentang jamur rahasia? Jamur ajaib yang dengan memakannya maka kamu akan merasa bahagia. Karena efek nya inilah maka dia dinamakan "jamur bahagia".

Kami melewati legenda untuk mencari kawanan jamur bahagia yang hanya tumbuh di puncak-puncak gunung yang sepanjang tahun tertutup salju. Rumpun jamur ajaib akan tumbuh pada purnama pertama setiap tahun kabisat, jika kami terlambat, maka kami tidak akan menjumpai tumbuhan ajaib ini dan harus menunggu 4 tahun lagi untuk kembali mencoba mendapatkannya.

Dari legenda pula kami tahu, bahwa harus sepasang kekasihlah yang pergi memetik jamur ajaib, jika tidak... Begitu dipetik jamur ini akan kehilangan kesaktiannya untuk menciptakan bahagia. Terpujilah tuhan, beruntunglah kami, karena inilah kami, sepasang kekasih.

Singkat cerita, kami pulang dari perjalanan ajaib itu. Menaiki unicorn dan menyimpan jamur bahagia di ransel dan kantong-kantong kami seolah lebih berharga dari nyawa kami sendiri, kami jaga baik-baik agar selamat sepanjang perjalanan udara saat unicorn mengepakkan sayap membelah angkasa.

Sekarang kami tidak lagi sepasang kekasih. Jamur bahagia kami bagi dua. Hidup sendiri-sendiri, saat perih karena rindu yang tidak tertahan kan, kami akan meredakannya dengan memakan jamur bahagia. Derita itu hilang, kami bahagia, kami lupa telah terpisah.

Bagaimana bila nanti jamur bahagia habis? Bukankah kami tidak lagi sepasang kekasih, hingga mustahil mengambil lagi jamur ajaib dari puncak-puncak yang terselimuti salju sepajang tahunnya? Jamur bahagia, jamur ajaib itu, telah membuat kami lupa tentang nanti. Bahagia, selalu lebih dominan untuk dihabiskan pada frekuensi masa sekarang tak ubahnya manusia menguras energi fosil dari perut bumi, hingga untuk menghemat nya saja kerap kami lupa.

Kami masing-masing tahu, kelak kami akan kehabisan jamur ajaib, kelak kami akan kembali merindu, kelak kami akan saling bertemu, dan kembali bersatu, jika saja kami berani menentang dulu derita rindu dan belajar memaknai arti hadirnya seorang kekasih. Tentu kami akan bersatu kembali lebih cepat seandainya kami membuang muka dari jamur bahagia, seandainya kami berani menempuh sakit dan ketidakbahagian, seandainya, seandainya masa itu lebih cepat, dan aku menyadarinya sebelum ajalku sendiri tiba.

-terinspirasi dari sebuah percakapan menuju malam. Percakapan tentang cinta kerinduan, dan menu makan malam :)

we are in never ending study
@}}--

Tidak ada komentar: