Halaman

Sabtu, 14 September 2013

Farewell ma, semoga pulang dengan apa yang kau cari

Dalam sempitnya waktu yang harus dibagi antara perusahaan baru, kandang baru, buah hati yang sedang lucu-lucunya telpon ku berdering, mama meminta kami pulang, ia mau berkumpul bersama anak-cucunya sesaat sebelum berangkat menggenapi rukun ke-islamannya. Tentu dengan segera kami mengiyakannya, meski dengan terpaksa aku tidak membawa cucu laki-lakinya yang masih dua bulan.

bercengkrama semalaman, mengobati kangen nya pada cucu lelaki pertamanya, memeluk anaknya satu persatu, aku hubungkan facetime agar bisa dilihatnya wajah menantu wanitanya dan didengarnya tangis cucu lelaki keduanya yang tidak bisa hadir saat ini, raut wajah itu bahagia, senyumnya sumringah, ada sedikit air mata menggenang di sudut matanya, ah.. itu tentu karena dia teringat lelaki-nya yang tidak sempat ikut menemaninya di moment yang sangat mereka nantikan ini, buru-buru disekanya, dia pasti tidak mau merusak moment kebahagian para handai-taulan yang ada di sekitarnya saat ini, berkumpul di rumah kecil kami yang sederhana ini. Dilingkupi hangat yang membaluri kulit kami.

Akhirnya waktu berangkat tiba. Dia pergi diiringi azan di pintu rumah. Hingga lebih dari sebulan ke depan kami akan berpisah sedikit lebih jauh, melintasi samudera. Aku peluk perempuan itu, mencium kedua pipi nya, bahagia merasuki hati kami, seperti air mengisi celah-celah sempit pada tanah kering yang retak.

Farewell ma, cepatlah kembali, semoga pulang dengan apapun yang kau cari di sana. Kami menyayangimu, kau tentu tahu itu :')

Tidak ada komentar: