Halaman

Kamis, 20 Desember 2012

Ulang tahun

Suara ceramah dari mimbar sayup-sayup, tidak menyentuh hati sama sekali. Ini hari ulang tahun 28 sudah. Hidup indah, dengan segala keterbatasan dan keleluasaan. Intropeksi diri mengalir bersama waktu menyerahkan tugas dan membayar denda perpustakaan yang terlambat 16 hari mengembalikan buku. Kata-kata kian terasa bias, retorika tidak lagi menarik. Medan nyata belum ditemukan, hasrat masih menyala. Ego pada diri sendiri berganti ke jiwa baru yang segera memiliki nyawa. Lilin usai ditiup bersama doa pada yang kuasa dipanjatkan.

Pada siapa kita berpasrah?
Jalan-jalan bercabang di depan kita. Tidak ada putaran mundur pada waktu. Aku akan menggandeng tanganmu maju, bersama menentukan setiap persimpangan yang akan kita tempuh. Pernikahan tidak selesai di pelaminan, dia diikuti tanggung jawab yang memeluknya hampir setara pelukan maut bagi jiwa yang setia.

Pikiranku masih menjelajah, matematika dan capucinno terasa sama, pahitnya seperti nikotin. Dan inilah dia azan berkumandang. Rukuk ku yang patah kepadamu aku titipkan, salam untuk Dia yang duduk di singgasana langit yang mulia, puji syukur atas semua nafas dan hari hingga kini.

Tidak ada komentar: