Halaman

Jumat, 28 September 2012

ZEUS

Tentu semua paham kalau nama itu adalah dewa tertinggi penguasa olympus dalam mitologi Yunani. Dewa agung bersenjatakan petir yang mengalahkan Titan dan mengambil alih kuasanya atas restu ibu Bumi. Nama dewa agung ini kami ambil untuk menamai sebuah kelompok kecil pertemanan di sekolah saya dulu 'Zeus' karena keren, itu saja, sederhana dan resmilah gank kecil kami dikenal dengan nama itu.

Anggotanya boleh siapa saja, tidak ada pesyaratan khusus atau ospek dan tetek bengek segala macam. Ketika kami membentuk band kami namakan juga Zeus, personil band yang tadinya tidak dikenal sebagai anak zeuz dengan segera dikenali masyarakat sekolah sebagai bagian dari zeuz, ketika beberapa orang kami di zeus merajai ekskul tertentu seperti mading dan drum band, segera banyak anggota lain dari ekskul tersebut dengan serta merta dikenali sebagai bagian dari kami. Kami tidak keberatan dan mereka senang-senang saja.

Zeus waktu itu tidak punya misi apalagi visi, tapi yang sekarang saya sadari zeus waktu itu menjadi identitas alternatif ketika kami dikotak-kotakan dalam kelas IPA-IPS, kelas unggulan-kelas biasa, ekskul ini-ekskul itu dan semua eklusivitas semu lainnya. Zeus menjadi identitas alternatif dari gank-gank berandalan sekolah yang hobinya tawuran. Zeus tidak pernah punya pemimpin, tidak pernah menolak atau merekrut siapa-siapa, dia hanya identitas imajiner yang kemudian menyatukan kami. Dia menjadi lembaga khayal yang membuat kami tidak segan untuk saling mengkoreksi dan menerima kritik. Zeus menjadi organisasi tanpa badan yang membuat kami menjadi saling dukung, saling bantu dan menghimpun semua resources yang kami miliki ketika itu..

Ah... Seandai seperti itu mudahnya menyatukan elemen bangsa :)

--seperti biasa aku tuliskan, sekedar untuk mengenang lebih lama

Tidak ada komentar: