Halaman

Minggu, 23 September 2012

Kampus Anti Rokok

Kampus saya telah menyatakan diri sebagai kampus anti asap rokok. Sebuah papan besar di gerbang 'belakang' menyatakan bahwa dilarang merokok di area kampus dengan tanda bintang di ujungnya. tanda bintang ini kemudian dijelaskan dengan tulisan kecil di bawah larangan tersebut yang berbunyi 'kecuali di tempat-tempat tertentu'.

Alkisah datanglah saya di gerbang belakang dan membaca tulisan itu serta mengurungkan niat menyalakan rokok kemudian berjalan menuju labtek untuk menunggu kuliah selanjutnya. setelah dekat labtek, saya kira sudah cukup jauh dari papan larangan, maka saya ambil rokok sebatang dan menyalakannya,  tiba-tiba saya dikagetkan oleh suara kasar bapak-bapak satpam berbadan kekar berkumis melintang. 'dek, matikan rokok nya'. sudah tiga kali rasa saya ditegur di kampus ini. saya hanya tersenyum dan menunjuk ke arah kedai kopi tempat saya biasanya tidak diganggu bila merokok dengan maksud si bisa bapak paham bahwa saya menuju sana yang jaraknya tinggal sepelemparan batu. Beliau melotot dan membentak saya dengan lebih keras lagi. 'MATIKAN ROKOK-NYA!!!'. saya kaget dibentak sedemikian rupa dengan sedikit emosi saya datangi dia.

Saya : ada apa?
Satpam : Matikan rokoknya, dilarang merokok di sini!
Saya : mana tandanya?
Satpam : Kan sudah dipasang di gerbang
Saya : Gak lihat tuh, itukan di gerbang, dan boleh merokok di daerah tertentu, menurut saya ini daerah tertentu
Satpam : di sini tidak boleh di cafe kopi sana boleh
Saya : kalau saya ngerokok di sini bapak mau apa?
Satpam : (diam)
Saya : Apa sanksi nya kalau saya melanggar larangan itu? (berhenti dulu menghisap rokok)
satpam : (masih diam)
Saya : Ya sudah saya dikasih sanksi aja apa sanksinya? didenda? berapa? kalau saya merokok ya kasih aja sanksi ngerokok apa? kalau anda berani pukul saya, saya bisa tuntut anda ke polisi, jelas sanksi pidana minimal dua bulan kurungan.
Satpam : (masih diam, saya makin berani)
Saya : karena jaket saya jaket himpunan, anda pikir saya mahasiswa? (padahal memang mahasiswa). saya kasih tau ya, saya dosen di sini (bohong tentu saja) dan di ruangan saya saja saya merokok! kalau anda tidak suka, silahkan protes ke rektor!

saya pergi dan satpam itu tertunduk, takut karena dikiranya saya benar-benar seorang dosen. yang saya lakukan tentu salah, besok-besok saya tidak akan sembarangan lagi menyalakan rokok. tapi aturan itu juga salah. kalau ada aturan tanpa sanksi tentu tidak akan efektif, kalau ada sanksi namun tidak ditegakkan tentu tidak akan berjalan dengan baik, kalau ada sanksi namun diterapkan dengan tebang pilih, beda dosen dengan mahasiswa, beda penguasa dengan rakyat jelata, tentu ini juga salah. Sa to the Lah = SALAH!
:)

*curhat ringan menunggu kuliah

Tidak ada komentar: