Halaman

Selasa, 21 Februari 2012

Menertawakan hidup

Dalam satu moment yang semakin jarang aku lakukan -online di Facebook-
kau hadir menyapa lewat akun barumu hehehehe....

Berbasa-basi sejenak, kau tanyakan kabar aku bersama istri, akupun
sebaliknya. Kita bertukar kabar lewat dunia ajaib itu.

Masih belum begitu lama rasanya, aku mengingat moment ketika kita
bertiga masih sama-sama mahasiswa perantauan di kota itu. Uang adalah
sesuatu yang sangat jarang kita miliki, namun dengan bijak kau membagi
20ribu uang terakhir yang kau miliki untuk kita berdua sebelum saudara
yang satu lagi datang memberi kita pinjaman. Rasanya sulit untuk
melupakan 10ribu rupiah yang akhirnya menjadi ongkos pulang dan
seporsi makan malam yang paling aku syukuri itu.

Aku tidak begitu pandai bergaul, temanku tidak banyak, boleh dibilang
aku dengan sengaja membatasi diri dalam bergaul. Dari sedikit teman
yang aku punya, mungkin kalian adalah orang yang ingin aku jaga agar
dekat di hati :).

Tapi jalan langit menggariskan banyak batas di antara kita. Sekali
waktu aku membuatmu kecewa dan kau pantas kecewa untuk itu, aku akui.
Lalu setelah badai berlalu di antara kita rentang jarak menjadi
pemisah selanjutnya disusul pekerjaan dan jalan hidup yang kita pilih
masing-masing.

Sekarang 10 ribu rupiah mungkin tidak bearti apa-apa untuk kita
bertiga, tapi kita pernah tahu bahwa pada suatu ketika dia pernah
menjadi simbol yang menyatukan banyak hal di antara kita.

Senang mendengar kau pun sudah berkeluarga, istri yang baik, hidup
yang nyaman persis mimpi2 mu ketika itu. Saudara kita yang satu lagi
juga sudah mapan,mengendarai mobilnya yang cukup mewah, kerja yang
bonafid dan sudah bisa pacaran sekarang :) seperti apa yang sering
kita doakan untuk dia ketika itu. Aku terperangkap dalam dialektika
pemahaman dan perjalanan akademik yang panjang, belum selesai tapi aku
menuju arah yang dulu harapannya sering ku bagi bersama kalian :)

Permainan masih belum berakhir, kita masih berjalan di atas roda
kehidupan, setting panggung masih sangat mungkin berubah, dinamika
masih terus berlanjut. Di sini kita sekarang, menertawakan perjalanan
kita saat itu, menikmati getir dan manis yang pernah kita jalani.

Terpujilah hidup yang sering kita tertawakan, bahagialah kita yang
sering tertawa bersamanya, bahagialah kalian bersama doa dan
harapankanku :-)

-----------———---------------------------------------------------------
If you think that you have many Friends in your life, just think again :)

---we are in never ending study----

Tidak ada komentar: