Halaman

Senin, 18 Juli 2011

Come from nothing

Hujan menyapa manusia-manusia yang berjalan cepat pada senja musim panas ini. Aku berdiri menikmati terpaan angin juli bersama kabut tipis yang menggantung di tempat asing bersama orang-orang yang juga asing. Kami berbicara dalam bahasa yang berbeda, dengan kepentingan yang juga berbeda.

Pada suatu titik dalam basa-basi sore yang sibuk itu, dia mengacak rambutnya yang pirang dan menghisap rokok nya dalam-dalam, dan aku menghembuskan napasku kencang-kencang. "I come from London, how about you?"

Aku ingat bertemu dua doktor yang hebat kemaren, aku ingat membaca note seorang kawan dengan kedalaman pemikirannya yang tidak pernah mampu aku lihat sebelumnya, aku ingat pengamen di stasiun munchen freiheit... Dan aku kembali menarik napas setelah membiarkan paru-paruku kosong beberapa saat.

"I came from nothing"

Dia tersenyum, aku tersenyum dan meninggalkannya dengan tatapan yang masih menghujam tajam di punggungku.

"it is also rainy in London"

Aku masih mendengar suaranya di selingi suara hujan dan langkah-langkah kaki...

Dan hujan akan selalu turun, menghapus jejak kemarin.... Menumbuhkan tunas-tunas baru... Dan membunuh bilamana perlu.

Tidak ada komentar: