Halaman

Kamis, 02 Mei 2013

Keakuan-ku

Tidak semestinya kita menaikkan suara pada makhluk baik hati yang mengingatkan kita untuk tidur saat kita bahkan lupa harus bernapas. Kepadanya, justru puja-puji harus ditujukan.

Tidak semestinya kita tidak menyentuh makanan yang sudah disiapkan sepenuh hati untuk kita. Butuh lebih dari sekedar ikrar dan mulut manis untuk mewujud-nyatakan syukur.

Aku dan segala ke-akuan ku, salah mungkin akan selalu menjadi pakaian kami, terimakasih untuk hati yang selalu penuh maaf itu... Dan paling-paling cinta yang bisa kutawarkan sebagai ganti. Ah,... Kau tentu tahu aku tidak punya yang lain lagi :)

Tidak ada komentar: