Halaman

Kamis, 11 Februari 2010

Lelaki itu

aku ingat saat terakhir berbicara banyak dengan dia adalah saat berbagi rokok di parkiran belakang. lalu dia dengan kotak nafkahnya, sebuah kotak bermesin dengan roda empat mengantarkan kami menuju jantung jakarta demi sebuah diskusi yang belum menghasilkan apa-apa. Aku masih ingat dia mengeluh ketus saat sebuah motor dengan teledornya menyenggol kami di tengah macetnya jakarta. tapi kami tidak begitu peduli, jujur saja, aku rasa tidak satupun di antara kami cukup peduli, diskusi ala intelektual yang hangat di mobil itu tentu saja tidak pernah melibatkan dia... aku lebih senang jika hanya pergi berdua dengannya, seperti ketika menuju kantor BNPB beberapa waktu sebelumnya, aku tidak perlu repot dengan segala ramah tamah kesopanan, kami bisa tertawa lepas menikmati kekonyolan para pejalan yang terburu-buru sembari di hadang macet atau lampu merah yang sulit ku ingat ada berapa banyak,... ah.

iya pak, akhirnya semua akan tiba pada suatu ketika... sekarang saatmu. aku tidak mau tamat di sini, aku mau pergi jauh, aku mau terbang bebas, dan untuk itu aku harus bersabar, begitu pesanmu yang kuingat.... bersabarlah, sampai datang kesempatanmu untuk terbang, iya, terimakasih pak.... ah.... sudahlah.... yang jelas aku akan bersabar seperti kamu bapak, belajar untuk tidak lagi mengeluh, lakukan saja yang terbaik yang kamu bisa, begitu kata-katamu selanjutnya. tapi aku juga tetap akan di pendirianku pak, "aku tidak akan berakhir di sini seperti Bapak! Aku tidak akan melepas mimpiku dengan begitu mudah seperti Bapak!"

Pak, mungkin aku anak muda yang keras kepala seperti katamu! maaf, tidak berlaku lebih sopan, anda layaknya kawan akrab saat bersama menikmati kopi atau tembakau di parkiran belakang,.... maaf untuk tidak hadir melayat jenazahmu... aku sudah berusaha keras tidak memasukkan orang-orang baru ke dalam ruang hatiku... tapi kau tiba-tiba saja menyerebot satu sisi di sana, dan sisi itu lalu menjadi kosong dengan kepergianmu... ah iya, jangan mengeluh lagi.... bukankah semua akan tiba pada suatu ketika. Aku akan bergegas pak,... mohon diri berkemas dan meninggalkan semua kenangan ini... aku tutup buku pelataran parkir belakang kita yang tidak pernah tertulis... dozo yorishiku, ja mata ne...

BERITA DUKA CITA

Telah meninggal dunia rekan kita tercinta

pada hari Kamis, 11 Februari 2010

Dengan ini Management dan seluruh karyawan PT. A******* MA***** Indonesia menyatakan
turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.

Semoga Almarhum mendapat tempat yang layak disisi Tuhan Yang Maha Esa.

Kepada keluarga yang ditinggalkan, kami doakan semoga diberi kekuatan
iman dan ketabahan dalam menghadapinya.

Amin.

shift+del... email itu aku hapus, aku kembali berjalan,... sedikit bergegas, mengingat waktu semakin sempit untukku...

Tidak ada komentar: