akhirnya, baru malam ini aku benar-benar membaca tentang cikeusik yang berdarah, tentang penyerang yang ternyata bukan warga sekitar, tentang intelijen yang membiarkan seribu massa bergerak terkomando (atau mereka yang menggerakkan?) tentang polisi (pasukan pengendalian massa) yang tanpa peralatan, tentang ahmadiyah yang datang dari jakarta, tentang pembacokan sebelum penyerangan, tentang saksi perekam video yang diduga anggota intelijen negara, tentang pita hijau dan biru serta posisinya pada anggota kelompok penyerang, tentang betapa ngototnya orang-orang yang akhirnya tewas mengenaskan di tangan massa yang beringas (massa kera apa manusia ini?) -di pikiranku terlintas kode program setengah jadi yang belum bisa kuselesaikan sebelum menulis di sini-
habibie menulis dalam bukunya "Kalaupun dia seorang guru besar - profesor doktor dan meraih hadiah nobel, tapi dia tidak peduli pada sekitarnya, hanya peduli pada laboratorium dan penelitiannya saja dia adalah seorang ahli atau pakar saja. bukan seorang cendikiawan..."
dunia ini butuh banyak cendikiawan, bukan orang-orang yang sekedar pakar saja... iya saya sepakat, tapi pak habibie... tarohlah saya peduli.... orang seperti saya bisa apa...??? selain menulis di blog ini bahwa hatinya resah... resah karena kejadian-kejadian di sekitarnya.... resah karena diri nya tidak mampu berbuat apa-apa
12.34.... saya harus tidur, besok kembali lagi, bekerja memperbaiki sistem estimasi kerugian untuk industri asuransi Indonesia, setidaknya baru itu yang bisa saya kerjakan, sedikit.... saya niatkan untuk negri.... teriring doa untuk mesir dan tunisia.... beserta Indonesia tentu... selamat malam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar