Serupa camar, aku terbang... Masih enggan pulang membuat sarang. Berahi kelana, arah angin yang belum paripurna... Aku.. Di 26 tahun, labil, darah masih membara seakan tidak mau padam, langkah masih berpindah-pindah seolah tidak akan bisa dihentikan waktu yang sedemikian itu punya kuasa.
Lalu kutemukan sepotong sajak dr lailatul kiptiyah, puisi yang menelajangi aku, kamu, dan ke egoisan kita...
_______________________________________
NYANYIAN CAMAR
Petang bagiku adalah sarang
dimana angananganku riang menerawang
membawa lelah dan risauku pulang
di hening dada karang
kubawa serentetan lagu sendu
lewat paruh dan sayapku
setelah kuterdekap gemerlap pagi
tempat kubaringkan penggalan mimpi
kelak tak perlu kutakut pada sepi
di taman surga Illahi
Februari 2011 (1432 H)
Sent from my BlackBerry® via Smart 1x / EVDO Network. Smart.Hebat.Hemat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar